SEJARAH SEBAGAI ILMU - MEDIA PEMBELAJARAN AMANDA MEUTIA

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Minggu, 24 Maret 2019

SEJARAH SEBAGAI ILMU


Sejarah sebagai peristiwa
Artinya sejarah adalah suatu fakta, kejadian dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau yang kemudian digunakan untuk merekonstruksi kejadian pada masa tersebut. Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi kurun waktu tertentu, diberi tafsiran, dan dianalisis kritis sehingga mudah dipahami dan dimengerti. Persitiwa dalam sejarah harus benar-benar terjadi pada masa lalu, yang bisa diperoleh dari berbagai sumber sejarah.
Manusia pada umumnya tidak dapat mengingat seluruh kejadian yang dialaminya dan tidak selamanya ia dapat diingat suatu kejadian saja secara lengkap. Maka dari itu banyak kejadian di masa lampau ”hilang” dan diantara yang ”hilang’ itu sebagian besar belum dapat ditemukan kembali. Tulisan adalah alat yang diciptakan manusia untuk menyatakan pikirannya. Tulisan dapat bertahan jauh lebih lama daripada ucapan. Tulisan membantu manusia dalam mengingat-ingat. manusia dengan ingatan terbatas dapat menyimpan kejadian-kejadian yang dialaminya didalam tulisan. Dalam sejarah dengan sendirinya tulisan menduduki tempat yang penting dalam arti sempit sejarah juga berarti zaman ketika manusia telah mengenal tulisan.
Sejarah sebagai kisah
Artinya kejadian masa lalu dibangun kembali berdasarkan ingatan atau penafsiran seseorang. Sejarah sebagai kisah merupakan gambaran masa lalu tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial, yang disusun secara ilmiah meliputi urutan fakta masa tersebut, dengan diberi tafsiran serta penjelasan yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu itu. Dalam hal ini suatu peristiwa sejarah pada masa lalu yang diperoleh dari berbagai sumber kemudian dilakukan penafsiran terhadap kejadian tersebut. Kemudian diceritakan kembali kepada generasi selanjutnya dengan berbagai penafsiran yang berbeda antara sejarawan satu dengan yang lainnya.
Sejarah sebagai kisah merupakan cerita, kesan, memori tafsiran tentang peristiwa pengalaman masa lalu. Sejarah yang dikenal sehari-hari itu bagi orang banyak adalah sejarah sebagai ceritera karena itu sifatnya tergantung pada siapa yang menceritakan. Manusia sebagai pencerita memiliki kepribadian yang beraneka ragam walauoun biasanya orang yang menyusun cerita sejarah berpendirian agar cerita itu benar-benar dapat dipercayai dan obyektif tetapi pada kenyataannya mau tidak mau penulis dipengaruhi oleh sifat-sifatnya.
Sejarah sebagai ilmu
Artinya sejarah merupakan pengetahuan masa lampau yang disusun secara sistematis dan memiliki metode pengkajian ilmiah untuk mendapatkan suatu kebenaran. Sejarah sebagai suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di waktu lampau dan yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian terutama diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini terutama yang bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya, yang kemudian disusun dalam suatu cerita sejarah. Sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami (diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan) oleh manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri/diketemukan masa sekarang.
Sejarah sebagai ilmu harus memiliki objek yakni kejadian manusia dimasa lalu, metode tersendiri, dan pokok permasalahan. Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi secara kritis, analitis,imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti tulisan, rekaman. Di dalam metodologi penulisan sebuah sejarah menggunakan berbagai tahapan. Tahapan penulisan sejarah yaitu mengumpulkan sumber (heuristic), menyeleksi sumber (verifikasi/kritik), penafsiran sumber (interpretasi) dan penulisan peristiwa sejarah (Historiografi).
Sejarah sebagai seni
Sejarah bisa diajarkan melalui seni yang menarik untuk dipelajari. Penulisan sejarah sebagai seni menjadi petunjuk moral bagi pembacanya karena sejarawan harus memiliki seni tersendiri dalam menyampaikan kisah-kisah sejarah bagi pembacanya. Sejarah apabila diceritakan begitu saja akan terasa hambar. Seorang sejarahwan yang baik akan mampu membawa orang yang membaca sejarah seolah-olah melihat, mendengar, dan merasa secara langsung ketika membaca atau mendengarkan peristiwa sejarah. Seorang sejarawan yang tidak memiliki cita rasa seni, membuat tulisannya terkesan membosankan dan tidak menarik. Pada zaman dahulu sejarah termasuk dalam ilmu sastra yang sangat erat kaitannya dengan seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages